A Secret Weapon For kisah nabi muhammad singkat

Awal mulanya Buraq didatangkan oleh Malaikat Jibril sebagai kendaraan Nabi karena memiliki kecepatan tinggi. Buraq sendiri adalah kendaraan dengan rupa hewan putih yang memiliki dua sayap di antara kaki-kakinya. 

Maka dijawablah kalau nama cucunya adalah Muhammad. Orang-orang kembali bertanya mengapa dinamakan Muhammad. Sebuah nama yang terdengar asing di telinga masyarakat Arab pada saat itu. Karena tidak seorang pun dari nenek moyang dan bangsa Arab yang sebelumnya menggunakan nama itu.

Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa peperangan yang dilaksanakan bertujuan untuk merealisasikan tujuan tujuan insani yang agung dan menuju kepada tatanan masyarakat yang berprikemanusian.

Anas menjawab: “Satu kali dan umrah empat kali. Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya ketika kisah nabi muhammad dan aisyah mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari Ji’ranah setelah membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat umrahnya bersama haji” (Hadits Muttafaq alaih) Kesemuanya ini setelah hijrah ke Madinah.

Dalam asuhan keluarga sang paman, Rasulullah tumbuh merasakan banyak kebahagiaan. Ketika kecil, Rasulullah ﷺ bekerja sebagai penggembala kambing dan ikut berdagang bersama sang paman ke negeri Syam yang jauh.

Bahkan dengan berzakat maka harta yang dimiliki akan terus tumbuh dan tidak akan mengalami kekurangan.

Meskipun ia tidak bisa mendapatkan kasih sayang ibunya karena tradisi Quraisy yang memerintahkan anak-anak dikirim ke pedalaman, Nabi tumbuh menjadi anak yang istimewa.

Demikianlah Allah melindungi nabi dari perbuatan tercela dan membentuknya dengan pribadi yang mulia bahkan sejak Rasulullah belum diangkat menjadi nabi.

biografi nabi muhammad saw nabi muhammad noticed rasulullah saw kisah nabi muhammad observed kisah rasulullah saw

Saat itu, Rasulullah meletakkan tangannya pada wadah tersebut dan air mulai keluar dari jari-jari tangannya. Semua orang yang ada disekitarkan bisa menghilangkan rasa haus dengan meminum air yang keluar tersebut.

Keluarga Arab kota memiliki kebiasaan untuk menitipkan anak mereka yang baru lahir kepada perempuan desa atau gurun untuk disusui. Hal ini dilakukan agar anak mereka terhindar dari penyakit yang ada di wilayah perkotaan, agar anaknya memiliki tubuh yang sehat, dan agar anak-anak mereka fasih dalam berbahasa Arab.

Orang-orang tersebut berkata bahwa tidak ada air yang bisa digunakan untuk minum dan berwudhu. Hanya sepanci air kecil saja yang dimiliki dan pastinya kurang untuk semua orang. 

Hal ini perlu dipahami dalam konteks sosial saat itu. Penting untuk dicatat bahwa banyak tokoh besar dalam sejarah, termasuk nabi-nabi yang dihormati umat Islam, memiliki banyak istri. Kita perlu memahami berbagai situasi yang melatarbelakangi praktik pernikahan semacam itu pada masa tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *